Tak Sedih Lagi Setelah Kehilangan Adik dan Ayah Karena Dia Percaya Hal Ini
Sumber: superbook

Family / 19 February 2022

Kalangan Sendiri

Tak Sedih Lagi Setelah Kehilangan Adik dan Ayah Karena Dia Percaya Hal Ini

Contasia Christie Official Writer
1788

Mengalami kehilangan orang-orang yang dicintainya secara bertubi-tubi membuat Imanuel Batista Gagah Pangestu sangat sedih. Bagaimana tidak, setelah adik yang dikasihinya meninggal, beberapa bulan kemudian ayahnya jatuh sakit dan ikut dipanggil Tuhan. Namun hebatnya, Batista kini sudah bisa menerima keadaan ini dan bahkan bisa bersyukur. Kok bisa ya? Simak kisah lengkapnya di bawah ini.

Batista mempunyai seorang adik yang sejak lahir sering dirawat di rumah sakit. Hal ini membuat ibunya lebih sering di rumah sakit untuk menemani adiknya, sehingga hanya dia dan ayahnya yang tinggal di rumah. Di rumah, Batista belajar mengerjakan semua hal sendiri, padahal sebelumnya dia masih ketergantungan dengan ibunya.

Setiap hari Minggu, dia ke gereja sendiri, kadang kakak guru sekolah minggu menjemputnya karena ayahnya belum mau beribadah ke gereja. Pelajaran atau firman Tuhan yang paling dia ingat saat bersekolah minggu adalah tentang kisah Ayub yang disampaikan guru lewat kurikulum Superbook. Dalam kisah itu, Tuhan menguji kesetiaan Ayub. Walaupun mengalami banyak kehilangan, namun Ayub tetap setia dan tidak melakukan dosa. Dari pelajaran inilah, Batista belajar banyak hal.

Sampai suatu saat, adiknya di panggil Tuhan. Saat itu, Batista sangat sedih karena belum pernah bermain dan menghabiskan waktu bersama adiknya. Mereka jarang bertemu karena jarak rumah dengan rumah sakit cukup jauh. Akibat kejadian ini, ayahnya justru memiliki kerinduan untuk ke gereja kembali.

Sayangnya, tidak lama kemudian ayahnya malah jatuh sakit dan Tuhan pun juga memanggilnya. Untuk kedua kalinya Batista merasakan sedih yang sangat amat mendalam. Tapi ia ingat kisah Ayub yang dipelajarinya di sekolah minggu. Dia bersyukur karena ayahnya sudah sempat ke gereja dan percaya Tuhan Yesus sebelum meninggal. Kini ia percaya bahwa ayah dan adiknya sekarang sedang bersuka cita bersama Tuhan di surga.

Dari kisah Ayub juga, dia belajar bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan yang terbaik untuk keluarganya. Sekarang Batista tumbuh menjadi anak yang mandiri dan semakin mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya. Kiranya hidup Batista bisa menjadi berkat buat anak-anak lainnya dan ibunya.

 

 

Sumber : Superbook Indonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami